Senin, 19 Juli 2010

Wireless n Network Device

Wireless

IEEE 802.11 adalah bagian dari suatu standard yang dapat melakukan komunikasi antar komputer melalui jaringan tanpa kabel yang disebut wireless local area network (WLAN). Komunikasi ini dilakukan pada frekuensi 2.4, 3.6, dan 5 GHz. IEEE 802.11 diciptakan dan diatur dalam komite standard IEEE LAN/MAN (IEEE 802).IEEE adalah singkatan dari Institute of Electrical and Electronic Engineers. IEEE merupakan organisasi professional non profit untuk kemajuan teknologi yang berkaitan dengan kelistrikan.

Sedangkan IEEE 802 adalah suatu standard yang menangani tentang Local Area Network (LAN) dan Metropolitan Area Network (MAN).

Semua tipe 802.11 menggunakan tehnik over the air modulation dalam mengirimkan sinyal ataupun data. Over the air modulation adalah teknik yang merubah suatu frekuensi dalam kecepatan tinggi. 802.11 mempunyai banyak protokol, protokol yang paling terkenal dan banyak dipakai adalah protokol jenis 802.11b dan 802.11g yang juga merupakan perubahan dari standard awalnya yaitu 802.11 yang merupakan standard wireless networking pertama.

802.11b dan 802.11g menggunakan 2.4 GHz ISM band, karena menggunakan frekuensi tersebut peralatan yang menggunakan 802.11b dan 802.11g terkadang menglami gangguan dari oven microwave, cordless phone, dan peralatan Bluetooth. 802.11 dan Bluetooth keduanya menangani gangguan dan juga kelemahan akan mudahnya terganggu oleh perangkat lain dengan menggunakan spread spectrum modulation, yaitu modulasi penyebaran spectrum.

Bluetooth menggunakan metode frequency hopping spread spectrum (FHSS) signaling, sedangkan 802.11b dan 802.11g menggunakan metode Direct sequence spectrum signaling (DSSS) dan Orthogonal frequency division multiplexing (OFDM).

802.11n merupakan perubahan terbaru yang mengembangkan 802.11 sebelumnya dengan menambahkan MIMO (multiple input multiple output) dan beberapa fitur lainnya. IEEE telah menyetujui dan telah di luncurkan dan d publikasikan pada oktober 2009. Dengan munculnya 802.11n telah disetejui pula oleh para produsen perangkat yang mendukung teknologi ini.

802.11n bekerja pada dua tipe frekuensi, yaitu 2.4 dan 5 GHz. Jika dibandingkan dengan versi sebelumnya yaitu 802.11g, yang memiliki raw data rate sebesar 54Mbit/s maka ada kenaikan yang sangat significant pada 802.11n. 802.11n dapat menembus raw data rate hingga 600 Mbit/s dengan lebar channel 40 MHz.

Network Device

1
. HUB

Secara sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada jaringan bertopologi star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC) bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port pada hub terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada jaringan yang cukup besar. Hub memiliki 4 – 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain (uplink). Sebagian hub — terutama dari generasi yang lebih baru — bisa ditumpuk (stackable) untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan maksimal bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5 – 8. Hub yang bisa ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan antar hub

Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu

  • Manageable Hub;
  • Unmanageable Hub.

Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software biasanya menggunakan browser IE — sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang membentuk jaringan hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada jaringan terbagi seperti itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth jaringan yang ada. Misalkan hub yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps.

Pada jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis hub — namanya repeater. Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar data bisa mencapai jarak yang lebih jauh.


Fungsi Hub dan Switch Hub

Dalam Jaringan komputer kita perlu hub yang berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok jaringan. Mungkin bila kita hanya akan menghubungkan dua buah PC kita hanya akan memerlukan Kabel UTP dengan Crimping dengan metode cross cable. fungsi hub bekerja dimana komputer2 tersebut akan dihubungkin dengan UTP Straight Cable yang dicolokkan ke port2 yang ada di hub dan diset dengan IP dengan alamat jaringan yang sama, maka kita akan berada di dalam jaringan komputer yang terdiri lebih dari 2 buah PC


Cara kerja Hub

Pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Ia mengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan copynya ke tiap-tiap port yang lain. Setiap host yang tersambung ke hub akan melihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang akan memprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena paket yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua host (meskipun ia hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja).


2. Bridge


Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah. Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.















3. Switch


Switch adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk menentukan tujuan MAC address dari packet. Daripada melewatkan packet ke semua port, switch meneruskannya ke port dimana ia dialamatkan. Jadi, switch dapat secara drastis mengurangi traffic network. Switch memelihara daftar MAC address yang dihubungkan ke port-portnya yang ia gunakan untuk menentukan kemana harus mengirimkan paketnya. Karena ia beroperasi pada MAC address bukan pada IP address, switch secara umum lebih cepat daripada sebuah router. Biasanya switch banyak digunakan untuk jaringan LAN token star. Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN.Switch yang dimaksud di sini adalah LAN switch. Switch adalah perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu :

  • cut-through
  • store-and-forward.

Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru, kecepatan switch store-and-forward ditingkatkan sehingga mendekati kecepatan switch cut-through. Di pasaran Anda juga bisa memilih switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan store-and-forward.

Dengan switch, kita mendapatkan keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada “shared network.” Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling terhubung disebut “collapsed backbone(perhubungan antara switch ke swicth antar bangunan).” Saat ini banyak orang memilih menggunakan jaringan Ethernet 10Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100Mbps pada koneksi ke server. Untuk keperluan ini digunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa (4-24) port 10Mbps untuk koneksi ke komputer klien dan 1 port 100Mbps ke komputer server.

Product sejenis ini adalah:

  • 3com superstack, corebuilder
  • cisco catalyst
  • dlink

dalam mengolah data switch dapat digolongkan dalam tiga jenis :

1. Store and Forward - switch akan meneruskan frame setelah data di terima

secara lengkap

2. Cut-Through Switch Meneruskan Frame tanpa menunggu penerimaan frame

secara lengkap

3. Fragment Free ( Hybrid ) merupakan kompromi dari kedua jenis switch diatas

Switch Juga diperkuat oleh teknologi VLAN ( Virtual LAN ) dimana dia mampu Mensegmentasi jaringan LAN secara logika tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan.

Switch juga dapat berfungsi sebagai Spanning Tree protokol yang bersifat redundant jika dia menilai suatu jalur itu sibuk maka dia ( switch ) akan memilih jalur lain yang tidak sibuk.

4. Router

Bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi untuk mudah diingat, Anda menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain. Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).

Product sejenis ini adalah:

  • Cisco
  • 3com

Sebuah Router mengartikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain, hampir sama dengan Bridge namun agak pintar sedikit, router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasakan atas alamat tujuan dan alamat asal. Sementara Bridge dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi jaringan, router mengetahui alamat komputer, bridges dan router lainnya. router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi mana yang paling sibuk dan dia bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih. Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke Internet, mereka harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN dan Internet. ini juga berarti mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.

5. Access Point

Access Point Digunakan untuk melakukan pengaturan lalulintas jaringan dari mobile radio ke jaringan kabel atau dari backbone jaringan wireless client/server. Biasanya berbentuk kotak kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini merupakan radio based, berupa receiver dan transmiter yang akan terkoneksi dengan LAN kabel atau broadband ethernet. Saat ini beredar di pasaran adalah access point yang telah dilengkapi dengan raouter di dalamnya yang biasa disebut wireless route Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router.

Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal, langsung saja timbul rasa penasaran untuk melakukan konfigurasi AP. Konfigurasi pertama dilakukan terhadap AP, ada passwordnya, password default telah berganti, tidak perlu bertanya ke konfigurator sebelumnya, cari cara untuk melakukan reset ke default factory setting di google.com, dapat beberapa informasi dari forum/milis, setelah dicoba akhirnya konfigurasi AP kembali ke setting awal.

Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:

  1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
  2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
  3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
  4. dsb

Beberapa konfigurasi yang dibuat tidak bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server telah diatur, AP tidak memberikan IP sesuai dengan alokasi yang ditentukan.

Upgade Firmware

Biasanya perangkat yang mempunyai firmware semacam AP akan menyediakan upgrade firmware untuk melakukan perbaikan, bahkan dengan upgrade firmware akan ada fungsi tambahan atau baru. Langsung saja cari firmware terbaru untuk AP di website vendor. Ternyata sudah ada beberapa release terhadap firmware lama yang ada di AP, download firmware versi terakhir. Firmware yang di download berbentuk file executable, jalankan file tersebut akan melakukan decompress dan menghasilkan file README dan firmware update. Proses upgrade dapat dilakukan secara mudah, yaitu langsung dilakukan melalui browser, masukkan file firmware update, kemudian klik sumbit, dalam waktu kurang dari satu menit proses upgrade selesai dan firmware baru langsung terpasang. Reset ke default factory setting dilakukan sesuai rekomendasi Vendor yang ada di file README.

Upgrade firmware memberikan hasil yang sangat memuaskan, yaitu DHCP server dapat berfungsi dengan baik dan tersedianya fasilitas tambahan/baru yaitu perangkat wireless sekarang fungsinya menjadi tiga jenis:

  1. Access Point (fungsi default)
  2. Client Bridge Mode
  3. Repeater Mode

NOS (Network Operating System)

Disingkat dengan NOS. Sistem operasi yang diperuntukkan untuk jaringan komputer. NOS mengelola interaksi antara komputer pribadi, LAN, dan server, yang memungkinkan PC mengakses informasi, transaksi, dan koordinasi komunikasi, dan dipakai bersama.

Seperti halnya OS yang bertugas mengendalikan kerja komputer, NOS bertugas mengontrol dan mengendalikan jaringan. Biasanya NOS diinstal pada komputer server, tetapi adakalanya juga diinstal pada komputer client. Jika komputer kita nyalakan, OS masuk kedalam komputer dan menyalakannya, baru kemudian NOS masuk. Sejumlah OS seperti Windows NT sudah termasuk NOS dan memang dirancang untuk keperluan network, sehingga tidak perlu menginstal NOS lagi.
Ciri dari NOS biasanya memiliki feature-feature antara lain:

  • Tampilan pengendali yang menarik dan mudah dengan GUI.
  • Memiliki metoda penyimpanan data jaringan yang baik.
  • Keamanan yang tinggi.
  • Fasilitas pengiriman data ke printer atau komputer lain.
  • Pemusatan penyimpanan data jaringan.
  • Log-on jarak jauh oleh pemakai melalui modem.
  • Dapat menggunakan workstation tanpa hard disk atau disket.

Beberapa tugas umum NOS adalah:

  • Administrasi: yaitu menambah, mengurangi dan mengelola user serta menyiapkan backup data.
  • Manajemen file: mengalokasikan dan mentransfer file kepada client yang membutuhkan.
  • Manajemen printer: mengatur prioritas pencetakan melalui sistem antrian.
  • Keamanan: memonitor dan, jika perlu, membatasi akses ke pusat network.

Untuk NOS sejak dulu telah ada beberapa diantaranya:

referensi

http://nico89s.wordpress.com/2010/02/24/ieee-802-11n/

http://triatmono.wordpress.com/2007/09/26/layer-2-devices/

http://www.baqare.com/index.php/local-area-network-lan

http://teknik-informatika.com/concentrator-hub/

http://teknik-informatika.com/router/

http://suryana.or.id/2006/06/01/konfigurasi-wireless-access-point/

http://www.scribd.com/doc/344736/FUNGSI-HUB-DAN-SWITCH-HUB-TUGAS

http://www.kamusilmiah.com/it/mengenal-apa-itu-nos-network-operating-system/

http://www.total.or.id/info.php?kk=Network%20Operating%20System

http://hendri.staff.uns.ac.id/2009/12/mengenal-access-point-ap/







Tidak ada komentar: